Kota Tangerang - Semangat nasionalisme dan kegembiraan memenuhi halaman SDN Darussalam, Kota Tangerang, saat ratusan siswa berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Sekolah dasar yang berlokasi di Kota Tangerang ini mengadakan serangkaian lomba selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 15-16 Agustus 2024, sebagai bentuk perayaan dan penghormatan terhadap semangat kemerdekaan bangsa.
Ketua panitia lomba, K. Andi Sorlury, S.Pd. dalam sambutannya menyatakan, "Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kerja sama, dan sportivitas kepada para siswa sejak dini. Melalui berbagai perlombaan yang diadakan, saya berharap dapat memupuk rasa cinta tanah air dan menghidupkan semangat persatuan di kalangan generasi muda."
Perlombaan dibagi menjadi dua hari dengan sasaran peserta yang berbeda. Pada hari pertama, 15 Agustus, lomba dikhususkan bagi siswa kelas 1 hingga 3. Sementara itu, pada hari kedua, 16 Agustus, giliran siswa kelas 4 hingga 6 yang berkesempatan untuk unjuk kebolehan dalam berbagai cabang lomba yang telah disiapkan.
Berbagai jenis perlombaan yang diselenggarakan mencakup lomba estafet bendera, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, lomba tangkap belut, lomba spon air, lomba estafet balon, lomba piramida konsentrasi, lomba cepat tepat, dan beberapa lomba menarik lainnya. Setiap lomba dirancang tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk melatih keterampilan motorik, kerja sama tim, dan daya pikir para peserta.
Lomba estafet bendera menjadi salah satu yang paling diminati. Dalam lomba ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim yang harus berlari bergantian sambil membawa bendera merah putih. Kecepatan dan koordinasi tim menjadi kunci kemenangan dalam lomba ini. "Lomba ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerja sama dan semangat pantang menyerah, sama seperti para pejuang kemerdekaan kita dulu," ujar Ibu Inta Lihusna, salah seorang guru yang menjadi koordinator lomba estafet bendera.
Sementara itu, lomba memasukkan pensil ke dalam botol menjadi ajang yang mengundang tawa dan sorak-sorai penonton. Para peserta harus mengikatkan tali yang terhubung dengan pensil di pinggang mereka, kemudian berusaha memasukkan pensil tersebut ke dalam botol tanpa menggunakan tangan. Keseimbangan dan kesabaran menjadi kunci dalam lomba ini.
Tidak kalah serunya, lomba tangkap belut menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Ember kecil yang diisi lima belut licin menjadi arena perlombaan yang menguji ketangkasan dan kegigihan para peserta. "Ini pertama kalinya saya ikut lomba tangkap belut. Susah sekali, tapi seru!" ujar Adiba Sakila, siswa kelas 3C yang berhasil menangkap satu ekor belut dalam waktu yang ditentukan.
Lomba spon air juga menarik perhatian banyak peserta. Dalam lomba ini, siswa harus memindahkan air dari ember ke botol menggunakan spon. Kecepatan dan strategi dalam memeras spon hingga botol terisi penuh oleh air menjadi penentu kemenangan. Keringat yang mengucur dan seragam yang basah tidak menyurutkan semangat para peserta yang terus berjuang hingga detik-detik terakhir.
Keseruan berlanjut di hari kedua dengan lomba estafet balon, di mana peserta berkelompok harus berlari sambil menjepit balon di antara tubuh mereka. Sorak-sorai riang mengiringi gerakan lucu para peserta yang berusaha keras agar balon mereka tidak jatuh. "Lomba ini mengajarkan anak-anak untuk berkoordinasi dengan baik dan membangun kepercayaan dengan teman mereka," jelas Ibu Siti Nabillah, salah satu guru yang menjadi juri lomba estafet balon.
Lomba piramida konsentrasi menjadi salah satu yang paling menantang. Peserta harus menyusun piramida dari gelas plastik dengan cepat dan tepat. Konsentrasi dan ketenangan menjadi kunci dalam lomba ini. "Awalnya saya gugup, tapi setelah berkosentrasi, ternyata saya bisa melakukannya dengan baik," ungkap Danis Anugrah, siswa kelas 5C yang timnya berhasil menyusun piramida tercepat.
Tak ketinggalan, lomba cepat tepat menjadi ajang unjuk kemampuan akademik para siswa kelas 6. Berbagai pertanyaan seputar sejarah kemerdekaan Indonesia, Pancasila, dan pengetahuan umum diajukan kepada para peserta. Kecepatan dalam menjawab dan ketepatan jawaban menjadi penentu pemenang dalam lomba ini.
Antusiasme tidak hanya datang dari para siswa, tetapi juga dari para guru dan orang tua yang hadir untuk memberikan dukungan. "Saya senang sekali melihat anak-anak begitu bersemangat mengikuti lomba-lomba ini. Ini cara yang bagus untuk mengajarkan mereka tentang arti kemerdekaan sambil bersenang-senang," ujar Ibu Nita, salah seorang wali murid yang hadir menyaksikan putranya berlomba.
Panitia pelaksana, yang terdiri dari para guru dan dibantu oleh orang tua wali murid, bekerja keras untuk memastikan kelancaran acara. Mereka tidak hanya menyiapkan perlengkapan lomba, tetapi juga menyediakan berbagai hadiah lomba yang menarik.
Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-79 di SDN Darussalam tidak hanya menjadi momen bersenang-senang, tetapi juga sarana pembelajaran yang efektif tentang nilai-nilai kebangsaan, kerja sama, dan sportivitas. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang, membentuk generasi muda yang cinta tanah air dan siap menjadi pemimpin masa depan bangsa. (sorlury_ka)
Kebangetan Emang Pemerintah Daerahnya, terlalu serakah akan harta, tidak mencerminkan Indonesia yang penuh dengan keramah-tamahan
Keren
Mantap
Copyright © 2022 SDN Darussalam. all rights reserved.